Sabtu, 27 April 2013

Cinta dan Karma

Tergelayut dalam lamunan mendalam, yang pada titik akhirnya aku mengingat wajahmu kembali. Lagi dan lagi. Bahkan kini semakin jelas ku rasakan. Entah kenapa semenjak peristiwa itu aku semakin tak karuan. Ketidakberanianku untuk menceritakan semua hal yang terjadi pada malam itu kepada semua orang membuatku semakin gila saja. Memendam itu memang menyakitkan ya. Kontras memang, bagaimana manisnya kita waktu pertama kali kenal lalu pacaran. Dan sekarang saling menjauhi seakan tak pernah kenal. Sikap tempramenmu yang aku tak tahan. Mata ini masih sembab, tangan ini masih berdarah dan yang lebih parah hati inipun ikut terluka.

Dua tahun itu bukan waktu yang sebentar untuk saling mengenal. Tapi kenapa baru kau tunjukkan sifat aslimu sekarang? Tidakkah kau mempunyai hati untuk mengasihi seorang wanita? Tidak ingatkah kau pada sosok ibumu? Aku rasa kau memang tak punya hati. Sekarang lihat apa yang kau lakukan setelah meninggalkanku begitu saja. Menggandeng wanita lain? Iya? Sangat memalukan. Aku bahkan kasihan dengan wanita yang sekarang menjadi kekasihmu. Aku tau dia wanita baik-baik dari keluarga yang baik-baik. Mendapat pria tak bermoral sepertimu sungguh disayangkan.

Aku percaya pada Tuhan. Aku percaya pada kebesaran-Nya. Dan aku percaya karma itu ada. Sebuah cinta yang suci itu bukan didasari pada kemauan sepihak saja. Tapi dari kedua belah pihak yang sama-sama ingin saling mencintai dengan tulus. Sama-sama ingin saling membahagiakan , saling menjaga dan tidak saling menyakiti. Itulah Cinta...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar